Sabtu, 27 Mei 2017

BAB VI KOORDINAT KARTESIUS, VEKTOR DAN PERSAMAAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI

A. KOORDINAT KARTESIUS DALAM RUANG DIMENSI

Patokan mula yang diambil dalam koordinat kartesius dimensi tiga adalah tiga garis lurus saling tegak lurus yang di namakan sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Ketiga sumbu tersebut menentukan tiga bidang, yaitu bidang xy, bidang xz, dan bidang yz. Ketiga bidang ini membagi ruang menjadi delapan oktan, yaitu oktan-oktan I, II, II,...VIII.


Gambar 1. Koordinat Kartesius Ruang Dimensi Tiga


Ket:
Sumbu x = absis
Sumbu y = ordinat
Sumbu z = aplikat

Oktan-oktan I, II, III, dan IV berada diatas bidang xy
Oktan-oktan V, VI, VII, dan VIII berada dibawah bidang xy

POSISI TITIK PADA KOORDINAT KARTESIUS RUANG DIMENSI


Gambar 2. Posisi Titik Pada Koordinat Kartesius Ruang Dimensi Tiga

Titik O(0,0) disebut titik asal. Setiap pada sumbu x, ordinat dan aplikatnya nol, sedang suatu yang terletak pada bidang xy, aplikatnya nol.
Untuk menggambar sebuah titik, kita tidak perlu menggambar balok, tetapi cukup dengan tiga ruas garis yang menyatakan panjang absis, ordinat dan aplikatnya.

JARAK ANTAR TITIK PADA RUANG DIMENSI TIGA

Gambar 3. Jarak Antar Titik

Rumus jarak antara A(x1, y1, z1) dan C(x2, y2, z2)

B. VEKTOR PADA RUANG DIMENSI

Gambar 4. Vektor pada koordinat kartesius dimensi tiga

Dalam ruang-ruang dimensi tiga suatu titik dinyatakan dengan tiga komponen, yaitu absis, ordinat dan aplikat. Misalnya B(x1, y1, z1). Vektor posisi (terhadap titik O) untuk titik B adalah a = < x1, y1, z1> = x1i, y1j, z1k.
Vektor-vektor basis i,j,k berturut-turut adalah vektor-vektor satuan yang searah dengan sumbu-sumbu x positif, y positif dan z positif.
Semua sifat penjumlahan vekotr dan perkalian vekotr dengan skalar yang berlaku dalam bidang datar juga berlaku untuk vektor dalam ruang dimensi tiga.

PANJANG VEKTOR

Jika a = < x1, y1, z1> maka panjang vektor a adalah,

PERKALIAN TITIK PADA VEKTOR
Jika u = < u1, u2, u3> dan v = < v1, v2, v3>, maka perkalian titiknya didefinisikan sebagai berikut

Dengan θ adalah sudut yang dibentuk oleh u dan v dan serta 0 ≤ θ ≤ phi
Dari definisi diatass didaptkan rumus sudut yang dibentuk oleh vektor u dan v yaitu,
PERKALIAN VEKTOR
Jika u = < u1, u2, u3> dan v = < v1, v2, v3> maka perkalian kedua vektor adalah,

HASIL KALI SILANG DUA VEKTOR
Perkalian silang dua vektor a = a1i + a2j + a3k dan b = b1i + b2j + b3k didefinisikan sebagai berikut,
Dengan θ adalah sudut yang dibentuk kedua vektor dan u adalah vektor satun yang tegak lurus pada a dan b.


C. PERSAMAAN BIDANG DATAR

Persamaan linier bidang datar ialah,
Dengan A, B, C ≠ 0

Persamaan umum bidang yag melalui P(x1, y1, z1) dan tegak lurus pada vektor n = <A,B,C> adalah



Jika diketahui dua bidang, yaitu A1x + B1y + C1z = D dan A2x + B2y + C2z = D, maka:
1.Jika θ adalah suatu sudut antara dua bidang ini, maka


 2.      Dua bidang tersebut saling tegak lurus, apabila

3.      Dua bidang tersebut sejajar, apabila

 4.      Dua bidang tersebut berimpitan, apabila


Jika d adalah jarak titik P(x1, y1, z1) ke bidang Ax + By + Cz = D maka


Contoh:
Persamaan bidang yang melalui P(1,2,3) dan tegak lurus n = <3,2,1> adalah



Maka, persamaan bidangnya,


TUGAS
Apakah terdapat titik potong pada persamaan berikut:
Bidang P(1,2,3) Tegak Lurus dengan vektor n = <3,2,1>
Penyelesaian:
untuk
Titik potong terhadap sumbu x, maka z = 0
x = 6
sehingga (6,0,0)
Titik potong terhadap sumbu z, maka x = 0
z = 3
sehingga (0,0,3)

untuk
Titik potong terhadap sumbu x, maka y = z = 0
x = 4
sehingga (4,0,0)
Titik potong terhadap sumbu y, maka x = z = 0
y = -2
sehingga (0,-2,0)
Titik potong terhadap sumbu z, maka x = y = 0
z = 2
sehingga (0,0,2)


Dari persamaan bidang (1,2,3) tegak lurus vektor n = <3,2,1> didapatlah persamaannya:
Titik potong terhadap sumbu x, maka y = z = 0
x = 3,3
sehingga (3,3;0;0)
Titik potong terhadap sumbu y, maka x = z = 0
y = 5
sehingga (0,5,0)
Titik potong terhadap sumbu z, maka x = y = 0
z = 10
sehingga (0,0,10)


Dari penyelesaian di atas, terbentuklah tiga bidang, dan tiga bidang tersebut bertemu di suatu titik, maka dapat disimpulkan bahwa tiga bidang yang terbentuk memiliki titik potong.
Share:

BAB V VEKTOR PADA BIDANG DAN PERSAMAAN PARAMETRIK

A. VEKTOR PADA BIDANG
Gambar 1. Vektor

Vektor adalah himpunan ruas garis berarah yang mempunyai besar dan arah yang sama.
dalam literaturad beberapa simbol untuk wakil vektor antara lain
1.      Dengan satu huruf kecil a,b,c,... yang dicetak tebal, atau
2.  Dengan dua huruf besar dengan tanda anak panah di atasnya. Anak panah tersebut menyatakan arah, misalnya. vektor AB, Vektor ini dimaksudkan vektor dengan titik pangkal A dan titik ujung B. Vektor ini dinamakan vektor bebas.

Suatu vektor yang titik pangkal tertentu dan vektor-vektor vekor lainnya harus mempunyai titik pangkal tertentu dinamakan vektor posisi.
Gambar 2. Vektor Posisi

VEKTOR PADA KOORDINAT KARTESIUS
Gambar 3. Vektor Pada Koordinat Kartesius



PENJUMLAHAN VEKTOR

1.      Cara Jajaran Genjang 
Penjumlahan dua buah vektor dilakukan dengan mengimpitkan kedua pangkal vektor tersebut, kemudian buat garis yang panjangnya masing-masing sama dengan panjang vektor semula sehingga membentuk jajaran genjang. Maka hasil dari penjumlahan kedua vektor tersebut adalah vektor yang pangkalnya pada titik pangkal kedua vektor tersebut dan ujungnya adalah pada perpotongan kedua garis tersebut.

Gambar 4. Penjumlahan Vektor cara Jajar Genjang

b. Cara Segitiga
Impitkan titik ujung vektor a dengan titik pangkal vektor b, maka vektor hasil penjumlahannya adalah vektor yang bertitik pangkal di a dan titik ujungnya di b.
Gambar 5. Penjumlahan Vektor cara Segitiga

PENGURANGAN VEKTOR
Lawan dari vektor a adalah vektor –a, yang mempunyai besar yang sama dengan a tapi berlawanan arah. Maka pengurangan vektor adalah dengan menjumlahkan dengan lawan vektor kedua, yaitu  ab = a + (-b)

Contoh:













PERKALIAN VEKTOR
Contoh:








Sifat-sifat Penjumlahan dan Pengurangan Vektor:
1. a + b = b + a
2. a + (b + c) = (a + b) + c
3. a + b = c    jika dan hanya jika b = ca
4. a + 0 = a, aa = 0
5. k(sb) = (ks)b = b(ks)
6. k(a + b) = ka + kb
7. (k + s)a = ka + sa
8. 1a = a

PERSAMAAN VEKTOR UNTUK SUATU GARIS LURUS
Perhatikan gambar, diketahui titik D(d1,d2) dan sebuah vektor u = <u1,u2>
Gambar 6. Persamaan Vektor Suatu Garis

Kita akan menentukan persamaan vektor garis l yang melalui titik D dan sejajar dengan u. Vekor posisi titik D terhdap titik O adalah < d1,d2> = d.
Ambil sembarang titik W(x,y) pada garis l, maka vektor letak titik W terhadap O adalah w = <x,y>
Perhatikan bahwa,
Karena garis l sejajar u dan vektor DW pada l, maka vektor DW sejajar u sehingga ada bilangan real(skalar) k sedemikian hingga,

Persamaan diatas disebut persamaan vektor gais yang memalui titik D dan sejajar dengan u.

Contoh:
Tentukan persamaan vektor suatu garis yang melalui A(3,-5) dan B(1,2) dan tentukan persamaan kartesiusnya
Gambar 8. Contoh Soal
Persamaan kartesius






















PERSAMAAN VEKTOR SUATU LINGKARAN

1. Lingkaran berpusat di O(0,0) dan berjari-jari r
Gambar 9. Persamaan Vektor Pada Lingkaran berpusat di (0,0)

persamaan vektor nya adalah,

2. Lingkaran berpusat di P(a,b) dan berjari-jari r
Gambar 10. Persamaan Vektor Pada Lingkaran berpusat di (a,b)

Persamaan Vektor nya adalah,

B. PERSAMAAN PARAMETRIK

Persamaan parametrik suatu kurva daoat dinaytakan ke dalam persamaan kartesius dengan cara menlenyapkan parameternya, untuk melenyapkan paramternya, kadang menggunakan cara subtitusi atau menggunakan hubungan parameternya.

Setiap persamaan kartesius apat dinyatkan sebagai persamaan parameter dan sebaliknya kadang-kadang suatu kurva dapat dinyatakan dengan persamaan parameter syang sederhana, tetapi jika dinyatakan dalam persamaan kartesis menjadi lebih rumit. Kurva dari suatu persamaan parametrik merupakan kurva berarah.

Bentuk umum persamaan parametrik dari suatu kurva bidang adalah


Dengan:
a , b € R dan t parameternya.
Share: